Selasa, 01 Desember 2009

Desain Rumah Ramah Keluarga



Anak-anak adalah satu bagian penting dalam sebuah rumah tangga, mereka adalah manifestasi dari segala tumpuan harapan dan cita-cita agar kelak bisa menjadi penerus generasi kita di masa mendatang.

Sebuah bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh mereka yang telah berkeluarga, kemungkinan besar juga akan diisi oleh kehadiran mereka. Nah, seringkali dalam mendesain dan menata rumah (Design Architect) kita cenderung “egois”, dalam arti penataan rumah tersebut hanya ideal bagi orang dewasa saja. Untuk itu, tidak ada salahnya kita mereview 10 tips dalam mendesain/menata bangunan rumah (design architect) sehingga rumah kita menjadi rumah yang “ramah” bagi anak-anak.

1. Halaman
Halaman rumah adalah sebuah area yang menjadi tempat bermain anak-anak, khususnya bila ukuran halaman rumah anda cukup luas. Jika kebetulan jalan di muka rumah sering dilewati kendaraan, maka berilah pengamanan berupa pagar untuk menghalangi akses anak ke jalan raya. Desain pagar sebaiknya dipilih yang bermotif garis-garis vertikal sehingga tidak menarik minat untuk dipanjat oleh anak-anak.

2. Dinding
Dinding rumah ((design architect)) adalah sebuah tempat favorit bagi anak-anak untuk berkreasi terutama bagi mereka yang baru belajar mengenal alat tulis. Jangan halangi kreatifitas mereka saat mencorat-coret karena akan berpengaruh kurang baik pada perkembangan jiwa mereka. Anda bisa menggunakan cat dinding yang tepat atau cat dengan finshing semi gloss sehingga dinding rumah mudah dibersihkan. Ada banyak merk cat interior/eksterior yang menyediakan jenis cat demikian, Anda bisa menanyakan kepada toko cat/ bahan bangunan terdekat. Alternatif lain adalah dengan menyediakan tempat khusus berupa dinding berlapis white board yang cukup lebar sebagai ajang kreativitas corat-coret bagi anak-anak di rumah Anda.

3. Lantai
Ada baiknya untuk memilih keramik lantai (design architect) yang anti slip atau melapisi lantai rumah dengan pelapis terutama di areal yang sering menjadi tempat bermain mereka. Berilah keset di lokasi lantai yang cenderung basah misal di dekat pintu kamar mandi. Bila anda memasang keset, pilih keset yang melekat ke lantai agar tidak membuat anak anda terpeleset. Pertemuan sudut-sudut lantai yang runcing semisal di lantai teras rumah bisa diantisipasi dengan memasang stepnosing alias ‘kuku macan’.

4. Furniture
Untuk furnitur rumah seperti sofa, pilih dengan bahan, motif dan warna yang tahan noda akibat ulah anak-anak. Bila tidak, anda bisa memberikan pelapis yang bisa dicopot untuk dicuci bila kotor. Jangan menggunakan furniture (design architect) dengan sudut-sudut tajam sehingga rawan bila terjadi benturan. Tempat tidur anak juga tidak boleh terlalu tinggi sehingga membahayakan seandainya mereka terjatuh dari tempat tidur. Meja kaca tergolong jenis meja yang rawan bagi anak-anak, sehingga sebaiknya jangan digunakan atau anda bisa memberi pengamanan berupa tutup kain yang relatif tebal. Penempatan kursi (design architect) yang dilengkapi roda semacam kursi kantor di lantai atas harus anda cermati, untuk menghindari bahaya bila dibuat mainan mobil-mobilan oleh anak-anak di dekat tangga.

birobangunan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar