Seperti yang dilakukan di salah satu rumah sakit di
"Perawatan ini bisa memberikan waktu bagi pasien untuk lebih menikmati diri mereka sendiri," ujar Trinidad Cocha, seorang psikolog yang juga mengajarkan terapi dansa tango di Borda Hospital, Buenos Aires, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2009).
Terapi seperti ini bisa mendekatkan satu sama lain, tidak ada dokter, tidak ada suster dan tidak ada pasien, semuanya adalah penari tango. Serta bisa membuat pasien menjadi rileks dan melupakan sejenak penyakit yang dideritanya.
Peneliti dari University of Washington School of Medicine menemukan bahwa pasien Parkinson yang mengikuti kelas terapi dansa tango latin center memiliki kemajuan dalam hal keseimbangan badan. Sedangkan pasien yang menderita Alzheimer's bisa meningkatkan memori otaknya serta bisa menjadi ajang untuk konseling bagi pasangan yang sedang bermasalah.
"Melalui dansa tango bisa mendapatkan keuntungan dengan memiliki berbagai gaya yang berbeda dan pasien yang berbeda pula," ujar Martin Sotelano, Ketua Wales-based International Association of Tango Therapy.
Terapi ini memberikan keuntungan untuk pasangan yang bermasalah sehingga bisa berkomunikasi, 8 tahap dasar untuk penderita Alzheimer's dan tango walk yang bisa membantu pasien Parkinson's.
Boleh juga dicoba untuk menerapkan terapi dansa tango ini di Indonesia. Mungkin bisa menyenangkan bagi pasien dengan penyakit yang berat. Serta bisa menjadi salah satu pilihan alternatif pengobatan yang menyenangkan.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar