Rabu, 10 Maret 2010

Molekul Bisphenol A pada Botol Bayi

Pada tahun 1936, para ilmuwan menemukan bahwa BpA memiliki khasiat dalam mengatasi kesulitan hamil, meskipun pada akhirnya fungsi itu digantikan oleh diethyl sylbestral. Baru pada tahun 1950-an, para ahli kimia menemukan bahwa BpA dapat dipolimerisasi menjadi bahan plastik. Sekarang BpA digunakan untuk membuat plastic polikarbonat, suatu bahan plastic yang bening dan kuat yang banyak digunakan dalam pembuatan botol bayi merk-merk terkenal. Plastik polikarbonat ditandai dengan angka 7 di dalam segitiga daur ulang yang biasanya terdapat di bawah botol, atau ditandai dengan huruf ‘PC’ dekat segitiga daur ulang. Tidak hanya pada botol bayi, BpA juga ditemukan pada kepingan CD dan DVD loh, begitu juga di kacamata dan pada penambal gigi. Perlu moms and dad ketahui bahwa hampir 95% botol bayi yang beredar di pasaran mengandung BpA. Lalu, apakah BpA ini berbahaya? Bisa ya, bisa juga tidak, tergantung dalam penggunaannya. Hal itulah yang harus benar-benar kita perhatikan.

Dalam strukur molekulnya, ikatan kimia antar-BpA pada polimer plastic tidak stabil, seiring dengan waktu dan juga penggunaan, BpA dapat lepas dari struktur polimer plastic polikarbonat. Lalu, apakah BpA itu berbahaya bagi kesehatan bayi? Itu semua tergantung dari seberapa besar konsentrasi BpA yang ‘terkirim’ ke bayi kita. Ada batas toleransi yang telah ditetapkan oleh badan-badan kesehatan dunia. U.S.Environmental Protection Agency telah menetapkan batas toleransi intake BpA sebesar 0.05 mg/kg bb/hari, kecil sekali bukan? Oleh karena itu, perhatian lebih harus kita curahkan dalam hal ini, terutama dalam memperlakukan
botol bayi, baik itu ketika mencuci ataupun sterilasasinya.


BpA memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan, bahkan dalam dosis yang kecil. Para peneliti menemukan pada binatang bahwa BpA dapat menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, pubertas lebih awal, obesitas, diabetes, perubahan dalam system imun, mengganggu pengaturan hormone tiroid, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentunya sangat meresahkan. Oleh karena itu banyak Negara di dunia yang menaruh perhatian serius pada masalah ini, karena menyangkut kesehatan para bayi yang banyak menggunakan produk yang mengandung BpA. Salah satunya adalah Kanada yang pada April 2008 lalu sudah menetapkan peraturan mengenai dilarangnya penggunaan BpA pada produk bayi.


Tetapi sayangnya penggunaan BpA pada
botol bayi sudah banyak diterapkan oleh para produsen, begitu juga dengan produk yang beredar di Indonesia. Tetapi ada cara yang bisa kita terapkan agar pelepasan BpA dari botol ke dalam susu bayi bisa ditekan sekecil mungkin.


ayibaik.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar