Dalam strukur molekulnya, ikatan kimia antar-BpA pada polimer plastic tidak stabil, seiring dengan waktu dan juga penggunaan, BpA dapat lepas dari struktur polimer plastic polikarbonat. Lalu, apakah BpA itu berbahaya bagi kesehatan bayi? Itu semua tergantung dari seberapa besar konsentrasi BpA yang ‘terkirim’ ke bayi kita. Ada batas toleransi yang telah ditetapkan oleh badan-badan kesehatan dunia. U.S.Environmental Protection Agency telah menetapkan batas toleransi intake BpA sebesar 0.05 mg/kg bb/hari, kecil sekali bukan? Oleh karena itu, perhatian lebih harus kita curahkan dalam hal ini, terutama dalam memperlakukan botol bayi, baik itu ketika mencuci ataupun sterilasasinya.
BpA memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan, bahkan dalam dosis yang kecil. Para peneliti menemukan pada binatang bahwa BpA dapat menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, pubertas lebih awal, obesitas, diabetes, perubahan dalam system imun, mengganggu pengaturan hormone tiroid, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentunya sangat meresahkan. Oleh karena itu banyak Negara di dunia yang menaruh perhatian serius pada masalah ini, karena menyangkut kesehatan para bayi yang banyak menggunakan produk yang mengandung BpA. Salah satunya adalah Kanada yang pada April 2008 lalu sudah menetapkan peraturan mengenai dilarangnya penggunaan BpA pada produk bayi.
Tetapi sayangnya penggunaan BpA pada botol bayi sudah banyak diterapkan oleh para produsen, begitu juga dengan produk yang beredar di Indonesia. Tetapi ada cara yang bisa kita terapkan agar pelepasan BpA dari botol ke dalam susu bayi bisa ditekan sekecil mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar