Rabu, 10 Maret 2010

Usaha Es Teh Saring



HAMPIR semua orang merasakan dampak krisis finansial global, bahkan ancaman PHK sudah membayangi sejumlah pekerja. Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk mereka. Untuk menepis kekhawatiran itu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba usaha melalui semacam waralaba dengan modal kecil.

Salah satu usaha waralaba atau Franchise Teh dengan modal ringan yang ditawarkan PT Sari Wangi A.E.A adalah DMD, yakni produk minuman yang sangat populer, es teh saring. Modal awal cuma sekitar Rp 11 juta, tapi untungnya bisa sampai sekitar Rp 3 juta per bulan.

DMD diluncurkan sejak Agustus 2008 pada acara Jakarta Fair di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Saat diluncurkan, langsung terseleksi 15 mitra. Tapi, kini jumlah mitra DMD sudah mencapai 172 yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. ”Booth DMD ada di pasar tradisional, mal, terminal, stasiun, sampai pool bus. Kami masih pada tahap sebagai bisnis kesempatan, belum sampai tahapan waralaba,” kata Asisten Manajer Pengembangan Bisnis PT Sari Wangi A.E.A Bidho Travolta Khiunniko di kantornya di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan.

Untuk menjadi mitra DMD cukup menyediakan modal awal Rp 5,5 juta untuk satu unit paket DMD. Akan tetapi, ditambah lagi untuk pengeluaran bahan baku yang diasumsikan sekitar Rp 6 juta.

Langkah awal menjadi mitra Franchise Teh adalah mengajukan kerja sama secara lisan dan membayar uang muka Rp 500.000 per unit DMD. Pemohon mengajukan rencana lokasi DMD dan akan disurvei oleh calon mitra dan tim dari DMD. Pertimbangan lokasi disetujui atau tidak berdasarkan hasil survei atas kelayakanan lokasi. ”Misalnya lokasi harus ramai, mudah dilihat, dan mudah dijangkau, serta ada hal yang sifatnya teknis,” kata Bidho.

Jika tidak disetujui, pemohon bisa mencari alternatif lokasi. Jika disetujui, maka tinggal dilakukan pelunasan pembayaran dan surat perjanjian. Setelah itu dilakukan pelatihan dan standard operating procedure (SOP), pengiriman, dan penataan booth. ”Hanya dibutuhkan waktu sepuluh hari (sejak mengajukan permohonan) sudah bisa langsung beroperasi,” kata Adi Adnyana dari unit bisnis PT Sari Wangi A.E.A.

Menurut Bidho, kunci DMD adalah rasa, mutu, dan harga. Satu gelas es teh dihargai Rp 2.500 dan satu gelas es teh jeruk Rp 3.000. ”Namun, jika lokasi booth sewanya tinggi, harganya bisa lebih mahal sedikit dan kami bisa membantu menghitung harga yang pas,” ujarnya.

Soal rasa dan mutu, sebenarnya ada dua hal yang berkaitan. Misalnya, DMD mewajibkan mitra menggunakan es cube, tidak boleh menggunakan es balok. Untuk pemanis hanya boleh menggunakan gula pasir. Gula batu dan biang gula dilarang keras digunakan pada es teh. Air untuk menyeduh teh saring disarankan menggunakan air mineral. Kekentalan teh juga harus proporsional dan tidak boleh dicampur gula merah untuk membuat warna teh lebih merah.

”Untuk menjaga semua itu, kami punya tim semacam mysteri guest yang akan mengecek semuanya tanpa diketahui mitra. Mereka adalah kumpulan para tester,” kata Adi Adyana.

bisniskeuangan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar