Kamis, 08 April 2010

Menyemai Cinta pada Tanaman Buah

Setidaknya, dibutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk mengetahui apakah buah yang disilangkan sukses atau tidak, disukai di pasaran atau tidak.

Dengan jangka waktu tersebut, seorang peneliti buah membutuhkan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan idealisme yang tinggi dalam melakukan sebuah riset di bidang buah-buahan.


Kecintaan pada tumbuh-tumbuhan, terutama pada
tanaman buah, menjadi salah satu kunci utama untuk bisa menekuni penelitian di bidang yang masih terbilang langka di Indonesia ini.


“Dasar utamanya adalah kecintaan pada buah-buahan itu sendiri,” kata Mohamad Reza Tirtawinata, Kepala Divisi Pengembangan Proyek Khusus Taman Buah Mekarsari.


Menurutnya, kecintaan itulah yang akan menumbuhkan keinginan masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya untuk mau terjun dalam bidang penelitian buah. Lalu bagaimana kecintaan tersebut bisa dibangun?


Menurut Reza, panggilan akrab laki-laki yang memulai kariernya sebagai pegawai di Departemen Pertanian di subbuah-buahan ini, kecintaan masyarakat pada buah bisa diawali dari mengenalkan jenis-jenis
tanaman buah.


Generasi muda di Indonesia harus diberikan pengetahuan soal jenis-jenis buah hasil kekayaan alam Indonesia dan manfaat-manfaat yang ada dalam buah-buahan tersebut.


Pengenalan sedari dini ini, menurut Reza, diharapkan bisa memicu keingintahunan dan keperdulian generasi muda terhadap keanekaragamam buah yang dimiliki Indonesia. Dan suatu hari nanti, mereka bisa termotivasi untuk mengembangkan hasil kekayaan alam ini dan memberi manfaat bagi kemakmuran dan kesejahteraan petani buah.


Di tingkat masyarakat umum, kecintaan pada tanaman buah juga harus terus ditumbuhkan. Cara termudah adalah melalui kelompok-kelompok tani yang ditujukan kepada para remaja. Dari sini, kecintaan terhadap tanaman buah-buahan dan pengetahuan-pengetahuan yang ada di dalamnya bisa ditularkan secara meluas kepada seluruh lapisan masyarakat.


“Tidak perlu harus jadi profesor dulu. Tapi gerakan-gerakan kecil untuk menghidupkan rasa cinta dan keinginan untuk mengenal tanaman buah-buahan sangat mungkin dilakukan,” tambah Reza.


Pengenalan ini juga harus didukung dengan sistem kurikulum di pendidikan nasional. Mata pelajaran biologi disarankan tidak hanya berisi pelajaran mengenai tanaman secara umum, tetapi juga tanaman buah.


“Pada tingkat SMU seharusnya sudah mulai dikenalkan dalam mata pelajaran biologi melalui ilmu yang mempelajari buah-buahan, yaitu pomologi,” pungkas Reza.


www.koran-jakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar