Senin, 08 Maret 2010

Produk Mobil Toyota Baru Indonesia Aman



Agen tunggal pemegang merek PT Toyota Astra Motor memastikan tidak akan me-recall atau menarik untuk diperbaiki kembali produk Toyota yang beredar di Indonesia. Spesifikasi dan desain produk Toyota Baru yang beredar di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan ketika dimintai tanggapan soal recall yang dilakukan Toyota, Kamis (4/2/2010) di Jakarta, menegaskan, ”Jawaban kami jelas. Tidak ada recall terhadap mobil Toyota yang beredar di Indonesia karena spesifikasinya berbeda dengan mobil yang beredar di Amerika Serikat.”

Pernyataan tersebut dikemukakannya setelah Toyota me-recall untuk perbaikan sekitar 5,3 juta mobil yang beredar di Amerika Serikat terkait dengan kasus pedal gas atau akselerator yang menyangkut, pedal rem, serta karpet yang tidak menempel rapat.

”TMC (Toyota Motor Corp) telah menyatakan, kasus di Amerika Serikat itu tidak ada hubungannya dengan Indonesia sehingga mobil Toyota yang beredar di sini aman dari program ditarik untuk perbaikan,” ujar Johnny.

Ia menjelaskan, selain spesifikasi mobil Toyota yang berbeda, pemasok komponen untuk pedal gas antara mobil yang beredar di Indonesia dan Amerika Serikat juga berbeda. Di Indonesia, komponen akselerator mobil Toyota dipasok oleh Denso.

”Spesifikasi mobil Toyota yang beredar di Indonesia sama dengan negara-negara di Asia lainnya, kecuali China,” ungkap Johnny.

Bahkan, Johnny menjamin bahwa mobil Toyota Baru, baik jenis sedan seperti Camry, Vios, serta Yaris, jenis multipurpose vehicle (kendaraan serbaguna) seperti Innova dan Avanza, jenis sport utilities vehicle seperti Fortuner dan Rush, maupun kendaraan niaga (Dyna), bebas dari program ditarik untuk diperbaiki.

”Indonesia tidak mengenal empat musim seperti di Amerika Serikat. Selain itu, mobil di Indonesia juga menggunakan kemudi atau setir kanan. Berbeda dengan Amerika Serikat yang memakai setir kiri,” kata Johnny.

Kasus penarikan untuk perbaikan mobil Toyota di Amerika Serikat tersebut, lanjutnya, sejauh ini tidak mengganggu penjualan mobil di Indonesia. Bahkan, Johnny optimistis, kendati hari kerja pada Februari relatif lebih pendek, target penjualan TAM diperkirakan mampu menembus angka rata-rata 20.000 unit per bulan.

Lebih jauh ia mengatakan, pada bulan Januari penjualan TAM secara wholesale (penjualan dari pabrik sampai ke tingkat dealer) sudah mencapai 20.800 unit. Sementara penjualan secara ritel (dari dealer ke konsumen) mencapai 19.459 unit dari total pasar mobil di dalam negeri yang mencapai 48.000 unit.

”Penjualan TAM tetap tumbuh karena penjualan Avanza dan Innova tetap tinggi, sedangkan sedan cenderung menurun,” ujar Johnny.

otomotif.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar