Senin, 14 Juni 2010

Tips Memotret Untuk Acara Pernikahan




Sebagai seorang fotografer profesional, apalagi bila memang menspesialisasikan diri sebagai fotografer Photo pernikahan, Anda haruslah mengetahui etika yang menunjukan bahwa Anda adalah pekerja profesional.

Agar klien Anda bertambah puas dengan hasil kerja Anda, simak tip dan etika memotret untuk acara pernikahan.

1. Pernikahan merupakan acara yang sakral. Selain melibatkan acara keagamaan yang dianut oleh pasangan pengantin, masyarakat Indonesia juga menjunjung tinggi adat istiadat.

2. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fotografer  photo pernikahan ?

Berikut beberapa poin penting, diantaranya:

1) hadir pada technical meeting/ rapat panitia. Sampaikan daftar yang diperlukan untuk foto. Misal : ruangan untuk foto studio, daya listrik, letak stop kontak, dan lain-lain. Koordinasi yang baik antar penyedia jasa akan menjadikan semua serba teratur. Tidak ada kabel bersliweran didepan pelaminan misalnya.

2) Memahami susunan acara dan hadir sesuai jadwal. Cadangkan waktu untuk mempersiapkan diri dan peralatan. Jika lokasi acara tidak kita kenal, lakukan survey sebelumnya. Pada hari H semua orang sibuk dengan urusan masing-masing, jangan menambah beban mereka.

3) Berpakaian yang sopan dan wajar. Terutama pada acara pernikahan tradisional,

4) Makan sebelum kerja. Ingat, Anda datang untuk bekerja.

5) Pahami aturan yang berlaku dilokasi acara. Misal : adab masuk mesjid, larangan menaiki altar gereja, kewajiban memakai pakaian adat, dan sebagainya.

6) Tidak mengganggu personil lain yang bertugas. Misal : menghalangi pandangan pemandu acara.

7) Ingatkan calon pengantin untuk melakukan hal-hal yang akan membuat hasil photo pernikahan menjadi lebih baik. Misal : banyak tersenyum, jangan terlalu sering menunduk dan sebagainya.

8) Pada acara siraman calon pengantin wanita, seringkali keluarga hanya memperbolehkan wanita dan keluarga dekat yang hadir pada acara tersebut. Tugaskan fotografer wanita untuk keperluan tersebut.

9) Lensa super lebar seringkali menghasilkan efek yang dramatis. Namun bila digunakan pada saat yang tidak tepat akan mengganggu. Gunakanlah lensa super lebar dengan bijaksana.

10) Gunakan peralatan sewajarnya. Perhatikan apakah estetika ruangan akan terganggu oleh alat fotografi yang digunakan. Pengantin membayar mahal untuk dekorasi ruangan.

Payung dan softbox seringkali menghalangi pandangan tamu kearah panggung/ pelaminan. Disinilah seorang fotografer photo pernikahan diuji, tidak tergantung pada 1 jenis alat saja.

11) Tampil low profile menyatu dengan acara, sehingga kehadiran fotografer tidak membuat canggung/ merusak suasana. Jangan terlalu sering lalu-lalang dengan alasan mengejar momen

14) Tepati janji kapan hasil photo pernikahn akan diserahkan. Satu hal yang terakhir, fotografer profesional tidak pernah menunjukkan hasil photo pernikahan yang gagal ke klien. Selalu tunjukkan hasil photo pernikahan terbaik dan simpan photo pernikahan yang jelek sebagai bahan introspeksi.



http://dunianyawanita.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar